Untuk Diterbitkan Segera
Siaran Pers
JAKARTA – Hari ini Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bersama mitra Arizona State University (ASU) menjadi tuan rumah Konferensi STEM (STEMCON) 2023. STEMCON mempertemukan para pembuat kebijakan, pimpinan universitas, dan perwakilan industri untuk membentuk generasi angkatan kerja Indonesia berikutnya dengan mengeksplorasi topik pendidikan di bidang sains, teknologi, rekayasa teknik, dan matematika (STEM) di Indonesia.
“Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dalam mendukung kemitraan pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen. “Dengan mempertemukan lembaga pemerintah, universitas-universitas di Indonesia dan Amerika, serta perusahaan swasta, konferensi ini meletakkan dasar untuk meningkatkan tenaga kerja STEM Indonesia guna memenuhi kebutuhan Indonesia dan mengatasi tantangan global.”
Mengusung tema “Meningkatkan Tenaga Kerja Bidang STEM melalui kemitraan AS dan Indonesia di sektor publik dan swasta,” konferensi ini akan mempercepat kolaborasi antara universitas dan perusahaan di Amerika Serikat dan Indonesia, menyediakan forum untuk berbagi ide guna mencapai tujuan Indonesia dalam meningkatkan penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi tenaga kerja. Para pembicara dari Amerika dan Indonesia menekankan pentingnya menciptakan kemitraan yang luas dan inovatif untuk menjembatani kesenjangan keterampilan dalam perekrutan di bidang STEM.
Koordinator Penjaminan Mutu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kevin Marbun menekankan pentingnya kolaborasi dan menyatakan bahwa universitas memainkan peran penting dalam membina generasi profesional STEM masa depan. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada USAID, Arizona State University, dan program USAID HEPI atas komitmen teguh mereka dalam menyelenggarakan acara ini dan untuk mendorong kolaborasi, pertukaran pengetahuan, serta inovasi dalam lanskap STEM.”
Higher Education Partnership Initiative (HEPI) USAID dan ASU berfokus pada kemitraan dan pathway STEM yang menghubungkan beberapa universitas-universitas di AS dengan tiga university hub di Indonesia, enam belas universitas terafiliasi, dan sepuluh mitra perusahaan untuk mengatasi tantangan pendidikan STEM serta meningkatkan kurikulum dan metode pengajaran—memastikan pasokan lulusan yang siap memenuhi kebutuhan industri.
“Program HEPI memberikan peluang bagi pendidikan tinggi di Indonesia untuk menumbuhkan ekosistem yang mendorong kolaborasi antara industri dan universitas dengan membantu mahasiswa mendalami pembelajaran berdasarkan pengalaman di bidang STEM,” kata Jeffrey S Goss, Associate Vice Provost dari Arizona State University. “STEMCON adalah kegiatan utama program HEPI untuk menciptakan komunitas praktik pendidikan tinggi di bidang STEM dan menjadi forum untuk bertukar ide dan membangun relasi dan kemitraan baru.”
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://indonesia.usaid.gov/ atau hubungi USAID Communications Specialist Swiny Andina di +62 (21) 5083-1000 atau sandina@usaid.gov.