Bahasa

Konteks

Meskipun persentase siswa/i yang mendaftar di Sekolah Menengah Atas mencapai 89 persen, lulusan sekolah menengah di Indonesia sering kali kurang memiliki kompetensi dan keterampilan kerja yang dibutuhkan saat ini. Kemitraan Sektor Publik dan Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI) adalah kunci dalam mengatasi banyak kesenjangan di dalam lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi dan teknis di Indonesia.

Dengan 8,4 juta penganggur yang ingin mendapatkan pekerjaan (data per Agustus 2022), dilema pengembangan tenaga kerja terus membesar karena persyaratan kerja semakin menjauh dari jalur pendidikan yang ditawarkan di Indonesia. Seiring menurunnya kompetensi dan keterampilan kerja lulusan sekolah menengah, sistem pendidikan vokasi nasional tengah mengalami perombakan besar untuk berfokus pada sertifikasi berbasis kompetensi yang bisa diterima oleh DUDI.

Memampukan lembaga pelatihan vokasi untuk menyelaraskan kurikulum, program, dan fasilitasnya dengan kebutuhan pasar, akan memberdayakan siswa/i dan peserta pelatihan vokasi untuk memiliki keterampilan kerja yang sesuai sebelum lulus. Selain itu, pengembangan kemitraan strategis dan efektif antara lembaga pelatihan vokasi, dan pelaku usaha, dan industri akan menjembatani kesenjangan dengan meningkatkan kemampuan siswa/i agar bisa mendapat peluang kerja saat ini dan masa depan. Meningkatkan kesiapan tenaga kerja generasi muda akan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Kegiatan Partnerships for Productivity (PADU)

Kegiatan USAID Partnerships for Productivity (USAID PADU) bertujuan meningkatkan investasi di lembaga pelatihan vokasi melalui kemitraan antara DUDI dan Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah.

USAID PADU menyediakan pendampingan teknis dan konsultasi guna mendukung Kementerian Ketenagakerjaan RI dalam mengembangkan kemitraan publik-swasta yang berkelanjutan. Kemitraan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesiapan tenaga kerja muda inklusif dengan fokus utama pada pelibatan perempuan dalam setiap inisiatif. USAID PADU bekerja di provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Hasil yang Diharapkan

Penguatan kelembagaan BLK akan mendukung jejaring BLK di tingkat provinsi sasaran dan nasional, memberdayakan staf terkait, dan peserta pelatihan guna menjadi jembatan yang efektif antara pelatihan dan kesempatan kerja. Hasil yang diharapkan adalah:

  • Peningkatan konektivitas dan kemitraan antara pelaku sektor publik dan DUDI sehingga selaras dengan pengembangan ketenagakerjaan dan permintaan pasar kerja.
  • Penguatan kapasitas pemerintah, lembaga BLK, dan pelaku DUDI dalam perencanaan dan implementasi program pelatihan vokasi untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
  • Peningkatan kualitas dan kuantitas investasi DUDI dalam program pelatihan vokasi.
  • Peningkatan pengajuan fasilitas pengurangan pajak oleh DUDI sebagai hasil aktivitas yang difasilitasi oleh USAID HEPI.

Narahubung

Ester Manurung, USAID di emanurung@usaid.gov
Linsey Jaco di ljaco@banyanglobal.com

Image
Empat mahasiswi mengikuti lokakarya di Universitas Airlangga, Surabaya.
University Challenge
Share This Page