Konteks
Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak korban jiwa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang menjadi episentrum wabah di Asia pada tahun 2021. Meskipun investasi dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi sudah dilakukan selama puluhan tahun, dunia belum siap menghadapi pandemi.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan kekayaan keanekaragaman hayati dan letak geografis yang beragam dan kompleks, Indonesia rentan terhadap penyakit menular dan penyakit zoonosis—penyakit yang berasal dari hewan—termasuk virus corona Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), Avian Flu yang sangat patogen, dan virus influenza zoonosis lainnya. Pandemi COVID-19 adalah salah satu contoh dampak buruk dari ancaman penyakit baru terhadap kesehatan dan stabilitas masyarakat. Hal ini juga menekankan pentingnya pencegahan dan perlunya tenaga kerja yang terlatih dan
tangguh.
USAID yakin bahwa sumber daya manusia sangat penting dalam pencegahan penyakit, deteksi cepat, respons yang efektif, dan pengendalian ancaman biologis guna meningkatkan keamanan kesehatan global. Di dunia kerja, pelatihan lintas disiplin ilmu, pengetahuan, dan pemikiran kritis sangat penting untuk mengatasi risiko biologis. Banyaknya tantangan kesehatan di tingkat global, regional, dan dalam negeri menggarisbawahi pentingnya pendekatan One Health lintas sektor bagi pemerintah, masyarakat, dan profesional kesehatan.
One Health Workforce - Next Generation (OHW-NG)
Untuk memastikan sumber daya manusia mampu mencegah, mendeteksi, merespons, dan mengendalikan biothreat, USAID mendanai Konsorsium Global OHW-NG, yang dipimpin oleh University of California, Davis dan Southeast Asia One Health University Network (SEAOHUN). Di Indonesia, USAID OHW-NG bermitra dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan memberdayakan Indonesia One Health University Network (INDOHUN) untuk menyusun dan menyelenggarakan program percontohan yang membekali para profesional dan mahasiswa/i dengan keterampilan antar disiplin ilmu yang diperlukan untuk mengatasi penyakit menular yang baru muncul.
INDOHUN merupakan kumpulan dari 32 fakultas dari 20 universitas anggota di seluruh Indonesia yang mengembangkan kompetensi One Health melalui pelatihan dan pemberdayaan. Kompetensi ini mencakup berbagai bidang yang mendefinisikan pemahaman umum tentang pengetahuan, perilaku, dan keterampilan penting yang diperlukan untuk mencapai hasil dalam paradigma One Health.
Hasil
Hingga saat ini, USAID OHW-NG yang dilaksanakan oleh INDOHUN telah:
- Mendukung pembentukan jejaring laboratorium universitas di Indonesia untuk mendeteksi patogen pada manusia dan hewan (zoonosis dan penyakit menular baru lainnya);
- Membentuk enam Pusat Kolaborasi One Health (OHCC) di enam provinsi—pusat kolaborasi berbasis universitas tersebut dikembangkan untuk mempromosikan One Health di tingkat lokal dan memperkuat penelitian, akademik, dan program penjangkauan masyarakat di universitas dan
lembaga-lembaga di sekitarnya; dan - Menyusun, menyosialisasikan, dan menerapkan materi pembelajaran dan panduan standar dalam pelatihan One Health untuk pelajar dan pejabat pemerintah.
Narahubung
Monica Latuihamallo, USAID di mlatuihamallo@usaid.gov
Agus Suwandono, INDOHUN di suwandono@indohun.org