Konteks
Dengan perkiraan 526.841 orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) pada tahun 2022, Indonesia terus bergulat dengan epidemi HIV yang secara tidak proporsional berdampak pada komunitas paling rentan. Program USAID mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia melindungi diri dari penularan dan tes dan pengobatan HIV tersedia lebih luas.
Untuk mengendalikan epidemi, negara-negara perlu memastikan 95% orang dengan HIV mengetahui statusnya, 95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV dan 95% ODHIV yang mendapatkan pengobatan HIV, jumlah virusnya berhasil ditekan. Kementerian Kesehatan Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target 95-95-95 ini pada tahun 2027, dan telah menetapkan tujuan sementara untuk mencapai cakupan pengobatan 60 persen pada tahun 2024.
Kemitraan PEPFAR-UNAIDS untuk Penyusunan Kebijakan, Informasi Strategis, dan Pengembangan Kapasitas Masyarakat untuk Mempercepat Jangkauan Rencana Akselerasi Pengobatan di Indonesia
Melalui inisiatif pendanaan khusus dari Pemerintah AS melalui U.S. President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR), USAID, melalui UNAIDS, meningkatkan pengobatan bagi ODHIV dan membantu Indonesia mencapai target cakupan pengobatan HIV. Dengan dukungan AS dan donor lainnya, UNAIDS bekerja baik di tingkat nasional dani beberapa kabupaten/kota prioritas.
Hasil
UNAIDS mendukung Indonesia untuk mencapai target percepatan cakupan pengobatan, dengan fokus memberikan bantuan teknis kepada 26 kabupaten/kota untuk:
- Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan nasional untuk menggunakan informasi strategis secara efektif dalam mempercepat pencapaian cakupan pengobatan HIV
- Mengintegrasikan PrEP dan tes mandiri HIV berbasis komunitas ke dalam kebijakan dan program HIV nasional untuk penerapan yang lebih luas
- Meningkatkan kapasitas jaringan ODHIV dan populasi kunci untuk mempelopori pemantauan dan advokasi yang dipimpin oleh komunitas dalam mendukung percepatan target cakupan pengobatan HIV; dan
- Memperkuat perlindungan bagi ODHIV dan populasi kunci dari stigma dan diskriminasi terkait HIV.
Narahubung
Tetty Rachmawati, USAID di trachmawati@usaid.gov
Krittayawan Boonto, UNAIDS Country Director di boontok@unaids.org