Konteks
Meskipun Indonesia telah mencapai kemajuan selama satu dekade terakhir dalam menurunkan insiden tuberkulosis (TBC) dan meningkatkan angka keberhasilan pengobatan, tantangan besar dalam memberantas TBC masih tetap ada. Pada tahun 2022, diperkirakan 1.060.000 orang menderita TBC di Indonesia dan sekitar 134.000 orang meninggal akibat penyakit tersebut. Indonesia bertujuan untuk menurunkan angka kematian akibat TBC sebesar 90 persen dan mengurangi angka kasus baru hingga 80 persen pada tahun 2030.
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut. Perlu upaya kolaboratif untuk mempercepat deteksi, pengobatan, dan pencegahan kasus TBC. Oleh karena itu, USAID mencari strategi yang inovatif dan komprehensif guna memajukan penanggulangan TBC.
Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB (USAID BEBAS TB)
USAID BEBAS TB merupakan kegiatan unggulan USAID untuk meningkatkan kualitas deteksi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kasus tuberkulosis dengan solusi inovatif agar secara kolaboratif memajukan penanganan TBC.
Kegiatan ini akan meningkatkan pelayanan TBC, baik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta, dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dan kader kesehatan. USAID BEBAS TB akan memberikan bantuan teknis kepada Program TBC Nasional Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan TBC dengan memperkenalkan dan menguji coba pendekatan dan regimen pengobatan baru, sekaligus menerapkan praktik terbaik internasional di Indonesia.
USAID BEBAS TB bekerja di empat provinsi padat penduduk dengan beban TBC tinggi: Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Hasil yang Diharapkan
Memperbanyak temuan kasus TBC dengan meningkatkan kapasitas petugas layanan kesehatan dan memperluas cakupan deteksi kasus;
Meningkatkan kualitas skrining dan diagnosis TBC dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan memperluas jaringan diagnostik;
Meningkatkan kualitas layanan TBC dengan meningkatkan sistem pemantauan pengobatan, mengintegrasikan layanan, memperluas layanan berbasis komunitas, dan memanfaatkan regimen obat TBC terkini;
Mengoptimalkan pencegahan TBC dengan memperkuat penerapan pengendalian infeksi laten, memperluas kesadaran dan penggunaan terapi pencegahan TBC;
Memperkuat sistem kesehatan untuk mempercepat eliminasi TBC melalui pembiayaan layanan kesehatan yang lebih berkelanjutan dan sistem informasi TBC komprehensif;
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dengan memperkuat kolaborasi antara pemangku kepentingan dan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam pengendalian TBC, mendorong keterlibatan masyarakat yang lebih luas dalam program TBC; dan
Melakukan penelitian untuk meningkatkan pengendalian TBC dengan memberikan bantuan teknis dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian operasional terkait pengendalian TBC.
Narahubung
Mohammad Sonata, USAID di msonata@usaid.gov
Erik Post, MSH di epost@msh.org