KONTEKS
Jauh dari pusat pemerintahan, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat termasuk daerah tertinggal di Nusantara. Kedua provinsi ini juga menghadapi risiko bencana yang tinggi – 60 persen dari 32 kabupaten/kota di kedua provinsi tersebut tergolong sangat rawan bencana. Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat juga merupakan dua provinsi paling rentan di Indonesia dalam hal kesiapan dan kapasitas beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
INCREASING RESILIENCY THROUGH CLIMATE CHANGE ADAPTATION AND DISASTER RISK REDUCTION IN NUSA TENGGARA (USAID INCIDENT)
USAID INCIDENT bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui perbaikan kebijakan dan praktik adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini membantu pelaksanaan program Desa Tangguh Bencana yang dicanangkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat desa, dan mendukung forum pengurangan risiko bencana multipihak di tingkat kabupaten/kota. Program ini bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan melaksanakan rencana aksi dan kebijakan manajemen bencana yang komprehensif, termasuk rencana kontinjensi bencana dan sistem peringatan dini lokal.
USAID INCIDENT juga bekerja sama dengan masyarakat dan rumah tangga di daerah rentan untuk meningkatkan ketahanan keuangan dan mempersiapkan diri menghadapi dampak perubahan iklim dan bencana melalui perbaikan praktik pertanian. Kegiatan ini melatih para petani dalam teknik pertanian berkelanjutan, termasuk pertanian konservasi, budidaya tanaman lokal yang tahan kekeringan, pengelolaan hama terpadu, dan wanatani. Untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana dan mendorong stabilitas ekonomi rumah tangga, USAID INCIDENT memberdayakan perempuan untuk membentuk kelompok keuangan mikro, mendorong peningkatan kesiapsiagaan bencana, stabilitas ekonomi rumah tangga, dan peluang untuk mendirikan usaha mikro.
HASIL KUNCI
Selama dilaksanakan pada tahun 2022-2024, USAID INCIDENT telah mencapai berbagai hasil berikut:
- Melatih kelompok masyarakat di 64 desa untuk melakukan penilaian risiko dan mengembangkan serta melaksanakan rencana aksi tingkat desa untuk pengurangan risiko bencana, adaptasi perubahan iklim, dan pengelolaan sumber daya alam;
- Melaksanakan 133 simulasi tanggap bencana di tingkat desa yang melibatkan lebih dari 5.000 peserta (termasuk lebih dari 2.000 perempuan), yang meningkatkan kapasitas lokal dalam menangani situasi darurat;
- Memperkuat kemampuan lebih dari 71.000 orang (lebih dari setengahnya perempuan) untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim melalui pelatihan mengenai praktik pertanian yang lebih baik;
- Mengembangkan aplikasi ponsel pintar untuk memberikan prakiraan cuaca jangka pendek dan jangka panjang secara rinci kepada petani, serta rekomendasi mengenai waktu tanam dan varietas tanaman yang sesuai; dan
- Bekerja dengan 196 kelompok simpan pinjam, yang mewakili lebih dari 3.500 anggota, untuk meningkatkan layanan keuangan yang ditawarkan di masyarakat.
NARAHUBUNG
Munkhzaya Badarch, USAID di mbadarch@usaid.gov
Edd Wright, World Neighbors di ewright@wn.org