Bahasa

Konteks

Hanya satu dari sepuluh penduduk termiskin Indonesia yang memiliki akses sanitasi aman dan 62 persen bergantung kepada air tidak aman. Amerika Serikat dan Indonesia akan terus meningkatkan layanan air minum dan sanitasi dengan membantu sedikitnya 1.5 juta orang mendapatkan akses air minum aman dan satu juta orang untuk sanitasi aman.

Akses terhadap sumber air minum dan layanan sanitasi aman meningkatkan kesehatan keluarga serta  membuat kota lebih aman dan lebih tangguh iklim di tengah perubahan musim dan cuaca yang semakin ekstrem, seperti hujan lebat atau kekeringan. Program lima tahun USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (USAID IUWASH Tangguh) akan membantu Pemerintah Indonesia mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB tahun 2030 untuk 100 persen akses air minum dan sanitasi aman. Program ini berupaya mengoptimalkan kinerja PDAM guna meningkatkan akses terhadap pelayanan air minum, sanitasi, dan higiene (WASH) aman untuk jutaan masyarakat rentan di Indonesia.

USAID IUWASH Tangguh

Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam akses untuk meningkatkan layanan air minum dan fasilitas sanitasi dalam 20 tahun terakhir, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan terkait air minum yang masih kurang mencukupi, produk dan layanan sanitasi yang kurang optimal, dan pengelolaan sumber daya air (PSDA) yang tidak memadai, terutama di daerah perkotaan yang miskin dan belum bisa terlayani.
Program USAID IUWASH Tangguh senilai 44,1 juta dolar AS akan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, lembaga donor, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, penyedia layanan, dan masyarakat untuk.

  1. Memperkuat tata kelola dan pembiayaan sektor WASH dan PSDA;
  2. Meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan terhadap layanan air minum dan sanitasi yang aman dan berketahanan iklim;
  3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya agar penyediaan air minum tangguh terhadap perubahan iklim dan pola cuaca, serta tersedia secara aman sepanjang musim hujan dan kemarau; dan
  4. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam peran kepemimpinan yang berkontribusi pada peningkatan WASH dan PSDA.

Program USAID IUWASH Tangguh bekerja di tingkat nasional dan di 38 kota di provinsi Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa
Tenggara Timur, dan Papua. Program ini menangani risiko terkait iklim, seperti banjir dan kekeringan, serta memastikan agar data risiko iklim dan langkah-langkah untuk mengatasinya akan diperhitungkan dalam layanan air minum oleh pemerintah daerah dan pendekatan PSDA.

Hasil 

Dalam dua tahun pelaksanaannya, program USAID IUWASH Tangguh telah:

  • Meningkatkan keterampilan dan kapasitas 289 petugas di WASH dan PSDA; 
  • Melatih 231 staf pemerintah daerah,anggota masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi tentang kesetaraangender atau pemberdayaanperempuan melalui peranmereka di lembaga atau organisasi sektor publik atau swasta;
  • Melatih 129 staf pemerintah daerah dan PDAM tentang ketahanan air;
  • Menyiapkan kemampuan lima PDAM untuk mengelola layanan air limbah;
  • Memilih 76 daerah kerja untuk mempromosikan penciptaan permintaan dalam peningkatan akses layanan air minum dan sanitasi aman kepada masyarakat; dan
  • Memfasilitasi sembilan mitra sektor swasta agar memberikan dukungan finansial untuk peningkatan WASH dan PSDA

Narahubung

Trigeany Linggoatmodjo, USAID di Tlinggoatmodjo@usaid.gov
Alifah Lestari, USAID IUWASH Tangguh di alifah_lestari@dai.com

 

Image
Seorang anak perempuan mencuci tangannya di bawah air mengalir.
IUWASH Tangguh
Share This Page