Bahasa

Konteks

Keanekaragaman hayati laut dan perikanan yang kompleks di Indonesia menghadapi ancaman karena perubahan iklim, penangkapan ikan ilegal, tidak diatur, dan tidak dilaporkan (IUU), dan pengelolaan yang tidak berkelanjutan. Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia untuk memperkuat tata kelola perikanan dan kelautan sekaligus melindungi masyarakat, lingkungan hidup, dan ekonomi.

Kelangsungan jangka panjang perikanan Indonesia bergantung pada keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Terletak di Segitiga Terumbu Karang, Indonesia adalah pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Negara ini adalah rumah bagi 76 persen spesies terumbu karang dunia dan 37 persen spesies ikan terumbu karang dunia, serta habitat terumbu karang, bakau, dan lamun yang terkait dan merupakan salah satu ekosistem paling penting dan produktif di dunia. Dengan lebih dari 2,2 juta nelayan dan 12 juta orang berpartisipasi di sektor perikanan, keberlanjutan perikanan Indonesia sangat penting untuk mata pencaharian, ketahanan pangan, jasa ekosistem, dan konservasi keanekaragaman hayati.

USAID Indonesia Partnership with the National Oceanic & Atmospheric Administration (NOAA)

Melalui kemitraan dengan NOAA, USAID memajukan kemandirian Indonesia untuk melindungi keanekaragaman hayati laut dengan meningkatkan pengelolaan perikanan dan Kawasan Konservasi Laut (KKL) yang berkelanjutan dan adil. Di bawah kemitraan ini, NOAA memberikan dukungan teknis kepada mitra Pemerintah Indonesia diantaranya melalui pertukaran ilmiah dan teknis antar lembaga pemerintah, peningkatan kapasitas, bantuan teknis, dan pertukaran pengelola laut dan pesisir dengan praktisi
perikanan. Kemajuan di bidang ini akan memastikan ketahanan pangan bagi jutaan orang dan melindungi keanekaragaman hayati penting yang menjadi sandaran ekonomi Indonesia dan masyarakat pesisir di Indonesia.

Berbagai bidang khusus dalam kemitraan ini meliputi:

  • Memajukan kapasitas Indonesia untuk mengatasi penangkapan ikan IUU menggunakan alat dan
    teknologi yang tepat. 
  • Mempromosikan pendekatan dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang menyeimbangkan upaya konservasi dengan mata pencaharian lokal dan ketahanan pangan.
  • Memanfaatkan kawasan konservasi laut untuk melindungi keanekaragaman hayati laut sekaligus
    menjaga hak-hak masyarakat lokal dan akses terhadap sumber daya perikanan.

Hasil yang Diharapkan

  • Menetapkan standar operasional prosedur untuk implementasi Port State Measure Agreement  (PSMA), melatih pelatih yang sangat terampil, dan pelatihan diberikan untuk membantu Indonesia menerapkan PSMA.
  • Meningkatnya kapasitas Indonesia dalam melakukan pengelolaan perikanan dalam kondisi apapun,
    termasuk keterbatasan data dan sumber daya.
  • Meningkatnya kapasitas pengelola dan pemangku kepentingan KKL Indonesia di tingkat nasional
    dan provinsi untuk keberhasilan implementasi KKL di Indonesia.

Narahubung

Celly Catharina, USAID di ccatharina@usaid.gov
Scot Frew, NOAA di Scot.Frew@noaa.gov

Image
Empat petugas mengikuti pelatihan di dalam kapal penangkap ikan.
USAID SEA
Share This Page