Bahasa

Konteks

Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia dengan perkiraan penemuan 1.060.000 kasus baru pada tahun 2022. Amerika Serikat mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk menurunkan beban ini melalui peningkatan pelaporan kasus dan kualitas layanan TBC oleh sektor swasta seperti dokter praktek mandiri, klinik, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Untuk mewujudkan eliminasi TBC pada tahun 2030, Pemerintah Indonesia telah menyusun Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Pemutakhiran informasi tentang semua kasus TBC—baik yang ditangani oleh penyedia layanan kesehatan swasta maupun publik—sangat penting untuk keberhasilan strategi ini.

USAID TB Private Sector (USAID TBPS)

USAID TBPS mendukung inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis melalui kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta guna melaporkan kasus TBC dan meningkatkan kualitas layanan. Pada tahun 2023, USAID TBPS bermitra dengan lima jaringan rumah sakit swasta besar—Primaya, Siloam, Hermina, Pertamedika, dan Mitra Keluarga—untuk menjaring, mendiagnosis, dan mengobati lebih banyak kasus TBC. Melalui kemitraan ini, USAID TBPS bekerja sama dengan 66 rumah sakit dalam lima jaringan rumah sakit tersebut, yang tersebar di 24 kabupaten/kota di 9 provinsi.

Hal ini akan dicapai dengan:

  • Menyokong rumah sakit dalam mengidentifikasi pasien TBC melalui penapisan sistematis dan memberikan dukungan bagi pasien untuk memulai dan tetap menjalani pengobatan; 

  • Membantu rumah sakit dalam melakukan pemeriksaan TBC terhadap anggota keluarga dan kontak erat lainnya, merujuk pasien ke layanan primer, serta menghubungkan Sistem Informasi Rumah Sakit dan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) guna memastikan pelaporan dan pengobatan kasus yang cepat; 

  • Meningkatkan dan menyederhanakan kualitas layanan TBC yang diberikan oleh dokter, perawat, apoteker, dan teknisi laboratorium sektor swasta dengan menyediakan kurikulum e-learning yang lebih baik; dan ; dan

  • Berkolaborasi dengan Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria untuk memperkuat keterlibatan penyedia layanan swasta dengan menerapkan rencana operasional di Indonesia pada fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta, meningkatkan notifikasi kasus TBC, serta akses terhadap insentif pembayaran bagi penyedia layanan swasta.

Hasil Kunci

TBPS telah mencapai hasil-hasil utama berikut ini:

  • Menyusun 31 modul program e-learning TBC untuk sistem manajemen pembelajaran Plataran Sehat milik Kementerian Kesehatan yang akan meningkatkan kualitas layanan dari fasilitas kesehatan primer;

  • Melaksanakan Coaching TB, sebuah inisiatif pelatihan bagi petugas kesehatan, yang menaikkan pelaporan orang dengan gejala TBC sebesar 46 persen di 27 rumah sakit; dan

  • Memperbanyak penggunaan GeneXpert, sebuah tes yang digunakan untuk mendiagnosis TBC, di enam kabupaten/kota sasaran dari 37 persen pada tahun 2020 menjadi 92 persen pada tahun 2022, sehingga diagnosis lebih akurat.

Narahubung

Vivian Olabamiji, USAID di volabamiji@usaid.gov
Syed Imran Farooq, FHI 360 di isyed@fhi360.org

TB tuberculosis Indonesia health
Share This Page