Bahasa

Tuesday, July 2, 2024

Dua puluh tahun lalu, Amerika Serikat, melalui USAID, bekerja sama dengan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) merancang sistem Bus Rapid Transit (BRT) baru untuk Jakarta. Sistem bus berjalur khusus yang dikenal dengan nama Transjakarta ini membuka koridor pertamanya pada 2004. Rute sepanjang 13 kilometer tersebut merupakan bagian pertama dari sistem yang sekarang menjadi sistem sepanjang 244 kilometer—sistem BRT terpanjang di dunia. 

 

Sebelum adanya Transjakarta, penumpang bus harus bergantung pada layanan bus yang tidak terpadu dan tidak dapat diandalkan. Tanpa jalur khusus, bus akan berhenti tanpa rencana di mana pun sepanjang perjalanan dan menyumbang kemacetan lalu lintas yang lebih parah di Jakarta. Sering kali bus hanya melambat sehingga penumpang terpaksa melompat saat naik atau turun, yang bisa menyebabkan cedera karena kadang orang jatuh. 

USAID menyadari potensi sistem BRT yang beroperasi di jalur khusus untuk mengubah wajah layanan transportasi Jakarta. USAID mengundang Gubernur Sutiyoso ke Bogotá, Kolombia untuk mencoba sistem BRT Trans-Milenio di kota itu. Gubernur Sutiyoso sangat terkesan saat kembali ke Indonesia dan bertekad untuk membangun sistem transportasi bus yang aman, bisa diandalkan, dan terjangkau bagi seluruh warga Jakarta. 

Didukung dengan bantuan teknis sebesar 2 juta dolar AS dari USAID, ITDP bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jakarta untuk merencanakan dan membangun koridor pertama dengan sistem baru. Transjakarta merupakan sistem BRT pertama di Asia Tenggara. Saat ini, BRT ini merupakan yang terbesar di dunia, yang mampu melayani 11 juta orang pergi ke berbagai sudut kota Jakarta setiap hari. 

“Ketika ITDP datang kepada kami dengan rencana untuk membantu pemerintah DKI merancang Transjakarta pada awal tahun 2000an, saya langsung terkesan dengan berbagai kemungkinan untuk mengubah transportasi di kota megapolitan ini—khususnya bagi kelas pekerja di perkotaan yang tidak memiliki pilihan lain yang dapat diandalkan,” kata Alfred Nakatsuma, USAID Project Manager untuk inisiatif Transjakarta dan kepala Clean Air Team di Biro Asia, USAID Washington. “Saya bangga dengan peran USAID dalam Transjakarta, yang menyediakan transportasi yang aman, bisa diandalkan, dan terjangkau bagi kelas pekerja, sekaligus mengurangi polusi udara dan kemacetan lalu lintas.”

Saat ini, Jakarta menjadi contoh manfaat BRT bagi kota-kota lain di Asia dan sekitarnya. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2004, pemerintah Indonesia terus memperluas Transjakarta menjadi sistem transportasi besar yang melayani masyarakat Jakarta saat ini. Dengan lebih dari 760.000 penumpang setiap hari yang menempuh jarak 244 kilometer, Transjakarta yang dibangun 20 tahun lalu telah menjadi bagian integral dari ekosistem transportasi Jakarta, yang terus menunjukkan nilai kerja sama yang tak tergerus jaman antara Amerika Serikat dan Indonesia.

 

Image
Presiden Kennedy menandatangani Undang-Undang Bantuan Luar Negeri tahun 1961

Sejarah Kerja Sama

Tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan Amerika Serikat dan Indonesia. USAID akan terus memperkuat kemitraan kami yang telah berlangsung selama puluhan tahun dengan Indonesia dalam mengatasi tantangan politik, ekonomi, dan sosial di masa depan.

Share This Page