Bahasa

KONTEKS

Jutaan orang  mengandalkan hidupnya dari sumber daya alam Indonesia yang kaya untuk makanan, tempat tinggal, air, energi, dan pekerjaan. Tapi, perubahan iklim mengancam keberlanjutan pembangunan Indonesia karena angin topan, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan gempa bumi lebih sering terjadi dengan dampak yang lebih parah. Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketangguhan masyarakat, ekonomi, dan ekosistem yang mendukung mata pencaharian masyarakat.

USAID bermitra untuk mencapai prioritas bersama di bidang lingkungan hidup termasuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, mempercepat transisi sumber energi ke arah masa depan bersih dengan cara yang bisa diandalkan dan berkelanjutan, meningkatkan akses air minum, sanitasi aman, dan higiene (WASH) bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam melalui kerja sama dengan dunia usaha, petani, dan nelayan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan, dan memerangi polusi plastik di laut dengan memperbaiki pengelolaan sampah perkotaan.

  • Sejak tahun 2021, USAID telah memfasilitasi penyelesaian pembangkit energi ramah lingkungan sebesar 293 megawatt yang melayani 1,6 juta orang.  Selain itu, USAID mendukung penerapan praktik efisiensi energi yang telah menghasilkan penghematan energi sebesar 10,5 juta megawatt-jam. Secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan ini telah mengurangi 24,2 juta ton emisi gas rumah kaca.
  • Sejak tahun 2004, USAID telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses terhadap layanan air bersih  dan sanitasi bagi hampir 7,6 juta masyarakat Indonesia di 92 kota.

  • Untuk mengurangi polusi plastik, USAID merintis skema kredit plastik inovatif untuk mengalihkan 3.000 ton plastik agar tidak merusak lingkungan dan berpotensi bocor ke laut.

  • Pada tahun 2023, USAID mendukung perumusan 17 peraturan provinsi dan keputusan menteri untuk meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi (KK) laut, dan menandatangani sembilan MoU dengan perusahaan swasta untuk mempromosikan makanan laut berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

PROGRAM SAAT INI

Memperluas Akses terhadap Energi Bersih

Dengan target iklim yang tinggi dan permintaan energi yang meningkat lima persen per tahun, Indonesia berupaya mewujudkan elektrifikasi menyeluruh sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. USAID Sustainable Energy for Indonesia’s Advancing Resilience (USAID SINAR) membantu upaya Indonesia untuk memenuhi target ambisius energi terbarukan dan efisiensi energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. USAID bekerja sama dengan pemerintah nasional dan daerah untuk menyelaraskan rencana dan program nasional dan daerah. Melalui upaya ini, USAID memajukan tujuan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP), sebuah perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2022 antara Indonesia dan Amerika Serikat, Jepang, dan Kelompok Mitra Internasional lainnya untuk memobilisasi pendanaan pemerintah dan swasta sebesar 20 miliar dolar AS.

Mempromosikan Praktik Agroforestri Berkelanjutan

Kakao dan kopi merupakan komoditas ekspor penting yang berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dan penghidupan lebih dari empat juta petani mandiri dan keluarga mereka. Wana tani cerdas iklim adalah kunci untuk melindungi lanskap kakao dan kopi, memitigasi risiko perubahan iklim, dan meningkatkan produktivitas dan daya saing petani. Melalui kegiatan Landscape Approach to Sustainable and Climate Change Resilient Cocoa and Coffee Agroforestry (LASCARCOCO) dan Advancing Cocoa Agroforestry Towards Income, Value, and Environmental Sustainability (ACTIVE), USAID bermitra dengan perusahaan-perusahaan Amerika seperti Mars, Olam Food Ingredients, Keurig-Dr . Pepper, dan Hershey’s untuk meningkatkan penerapan praktik agroforestri berkelanjutan di antara para petani mandiri yang komoditasnya sangat diminati. Dengan tujuan untuk melatih lebih dari 15.500 petani mengenai praktik agroforestri berkelanjutan, kemitraan ini meningkatkan ketangguhan petani terhadap perubahan iklim sekaligus meningkatkan pendapatan dan penghidupan mereka.

Melestarikan Keanekaragaman Hayati Laut

Keanekaragaman hayati laut dan perikanan di Indonesia terancam oleh dampak perubahan iklim, pengelolaan yang tidak berkelanjutan, dan penangkapan ikan yang ilegal, tidak diatur, dan tidak dilaporkan (IUU). Program konservasi keanekaragaman hayati laut USAID meningkatkan pengelolaan perikanan dan KK laut yang berkelanjutan dan adil. Melalui program Bersama Kelola Perikanan USAID (USAID Ber-IKAN) dan Konservasi Laut Efektif USAID (USAID Kolektif), kami membantu Indonesia memperkuat tata kelola perikanan skala kecil, meningkatkan insentif dari pemerintah dan pasar untuk produk makanan laut yang berkelanjutan, serta meningkatkan efektivitas pengelolaan KK laut. Selain itu, program perikanan berkelanjutan USAID yang bekerja sama dengan Meloy Fund telah menghasilkan dana sebesar 22,4 juta dolar AS, memberikan manfaat bagi lebih dari 41.000 nelayan, dan menjadikan lebih dari 675.000 hektar bentang laut dalam pengelolaan perikanan yang lebih baik.

Mengurangi Plastik di Laut Dengan Meningkatkan Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah yang belum baik menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena mencemari kota-kota dan berkontribusi terhadap polusi plastik di laut. USAID Sustainable Municipal Solid Waste Management and Partnership (USAID SELARAS) mendukung tujuan pembangunan Indonesia dalam mengurangi sumber polusi plastik laut di daratan dan emisi metana—yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang paling banyak—dengan mendorong pengelolaan sampah dan sistem daur ulang yang berkelanjutan dan terintegrasi di perkotaan. Bekerja di 18 kota di tujuh provinsi, USAID SELARAS bertujuan untuk meningkatkan daur ulang dan pengumpulan sampah plastik hingga 20 persen, dan memobilisasi investasi tambahan sebesar 110 juta dolar AS untuk program pengelolaan sampah.

Meningkatkan Akses terhadap Air Bersih, Sanitasi, dan Higiene

Meskipun terdapat kemajuan yang signifikan dalam akses terhadap layanan air bersih dan fasilitas sanitasi yang lebih baik selama 20 tahun terakhir, Indonesia masih menghadapi tantangan berupa masih rendahnya akses terhadap layanan air minum dan sanitasi aman, produk dan layanan sanitasi yang kurang optimal, serta belum kuatnya integrasi dengan pengelolaan sumber daya air, terutama untuk daerah miskin di perkotaan dan kurang terlayani. Melalui USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation and Hygiene (USAID IUWASH Tangguh), kami bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, penyedia layanan air, dan masyarakat untuk menyediakan layanan air minum dan sanitasi aman yang tangguh iklim —khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan. Melalui USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation and Hygiene – Market (USAID IUWASH Pasar), kami mengembangkan pasar lokal untuk produk dan layanan air minum dan sanitasi aman dengan memperkuat kapasitas bisnis agar bisa memenuhi permintaan seluruh segmen konsumen, dengan fokus pada rumah tangga yang kurang terlayani dan rentan.

Share This Page